Sejumlah titik vital di Kota Bekasi, seperti Jalan Ahmad Yani, Kalimalang, Stasiun Bekasi, dan Bulak Kapal, terpantau kondusif dan tidak terpengaruh oleh kericuhan yang terjadi di depan Markas Polres Metro Bekasi Kota. Laporan dari berbagai sumber menyebutkan bahwa konsentrasi massa anarkis terfokus di sekitar kantor polisi dan kawasan Summarecon.
Menurut laporan dari SINDOnews dan Warta Kota, kericuhan terjadi pada Minggu, 31 Agustus 2025, ketika sekelompok massa tak dikenal melakukan pelemparan batu ke arah kantor polisi. Aksi ini berhasil dibubarkan oleh pihak kepolisian yang melepaskan gas air mata. Kericuhan serupa kembali terjadi pada Senin dini hari, 1 September 2025, ketika massa kembali menyerang Polres, memicu respons gabungan dari polisi dan TNI.
Meskipun terjadi dua insiden kericuhan, aktivitas di pusat-pusat keramaian seperti stasiun dan jalan utama tetap berjalan normal. Pihak kepolisian menyatakan bahwa tujuan dan tuntutan massa anarkis tersebut masih belum diketahui. Namun, mereka telah mengamankan beberapa individu yang diduga terlibat dalam kericuhan untuk penyelidikan lebih lanjut.