Bali, 22 September 2025 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) resmi menghentikan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) korban banjir bandang yang melanda beberapa wilayah di Bali pekan lalu.
Keputusan ini diambil setelah tim gabungan melakukan pencarian selama lebih dari sepekan dengan mengerahkan ratusan personel dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, hingga masyarakat setempat. Berbagai metode telah ditempuh, mulai dari penyisiran darat, penyelaman di sungai, hingga penggunaan drone dan anjing pelacak.
Meski upaya pencarian maksimal sudah dilakukan, hingga operasi ditutup masih terdapat empat orang korban yang belum berhasil ditemukan. Basarnas menyatakan pihaknya tetap akan melakukan pemantauan di lapangan, khususnya jika ada laporan dari masyarakat terkait penemuan korban.
“Operasi SAR resmi ditutup, namun kami tetap membuka posko siaga. Jika ada temuan, tim akan segera diturunkan untuk melakukan evakuasi,” ujar Kepala Basarnas Bali.
Banjir bandang yang terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi tersebut tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan puluhan rumah rusak parah, akses jalan terputus, serta kerugian material yang signifikan. Pemerintah daerah bersama BNPB kini fokus pada upaya pemulihan dan penyaluran bantuan untuk warga terdampak.