Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi telah menyelesaikan investigasinya terhadap pengajian yang dipimpin oleh Umi Cinta, atau yang memiliki nama asli Putri Yeni. Hasilnya, MUI menyatakan tidak menemukan adanya penyimpangan dalam ajaran agama Islam yang disampaikan oleh Umi Cinta.
Kontroversi ini bermula dari beredarnya kabar di masyarakat yang menuduh Umi Cinta menjanjikan surga kepada jamaahnya dengan imbalan pembayaran sebesar Rp1 juta. Isu tersebut memicu keresahan, terutama di kalangan warga yang menolak aktivitas pengajian tersebut.
Menanggapi hal ini, Umi Cinta dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Ia memberikan klarifikasi dan bersumpah demi Allah serta Al-Quran bahwa kabar tersebut tidak benar. Menurutnya, pertemuan yang diadakan secara tertutup di dalam rumah hanya bertujuan untuk kenyamanan dengan pendingin ruangan (AC). Ia juga menjelaskan bahwa donasi atau infaq yang diberikan oleh jamaah bersifat sukarela dan dimasukkan ke dalam kotak amal, bukan sebagai syarat untuk masuk surga.
Setelah melakukan pertemuan dan mendengarkan klarifikasi langsung, MUI Kota Bekasi memutuskan untuk mengizinkan pengajian Umi Cinta untuk terus berjalan. Namun, MUI memberikan beberapa syarat, di antaranya kegiatan tersebut harus memperoleh izin resmi dari pihak terkait dan dipindahkan ke lokasi yang lebih terbuka, yaitu Masjid Al-Muhajirin di bawah pengawasan MUI. Hal ini dilakukan untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai koridor syariat dan menghindari kesalahpahaman di masyarakat.
