Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melayangkan kritik tajam terhadap influencer Ferry Irwandi terkait aktivitasnya dalam penanganan bencana di Sumatera. Kritik ini muncul sehubungan dengan dugaan adanya upaya untuk mencari popularitas atau disebut sebagai “Pahlawan Dadakan” di tengah musibah.
Dalam konferensi pers pada tanggal 9 Desember 2025, salah satu anggota DPR (seperti terlihat pada gambar) menyoroti pentingnya etika dan koordinasi dalam penyaluran bantuan. DPR menekankan bahwa semua pihak, termasuk influencer, harus berkolaborasi dengan lembaga resmi agar bantuan tepat sasaran dan tidak menimbulkan kesan eksploitasi musibah.
Ferry Irwandi, yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, sebelumnya telah membagikan dokumentasi kegiatannya di lokasi bencana melalui media sosial, yang memicu beragam reaksi publik. Kritik dari DPR ini menambahkan dimensi baru dalam diskusi mengenai peran dan tanggung jawab influencer saat terjadi krisis kemanusiaan.















