Carter Dua Pesawat Susi Air, Eksplorasi Padang sebagai Pusat Logistik Kemanusiaan
JAKARTA/BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, hari ini, Kamis (4/12/2025), memulai perjalanan kemanusiaan yang mendesak ke wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera, meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Aksi ini bukan sekadar tugas resmi, melainkan kombinasi tanggung jawab negara dan misi pribadi yang menyentuh hati.
Dana Bantuan Rp 7 Miliar dan Strategi Logistik Udara
Dedi Mulyadi memimpin langsung penyaluran bantuan senilai total Rp 7 miliar, sebuah dana kolaborasi besar yang dihimpun dari Pemprov Jabar, BUMD (Bank BJB), BAZNAS, Korpri, hingga pelaku usaha (KADIN dan APINDO).
Dalam upaya memastikan bantuan sampai ke daerah terpencil yang akses daratnya terputus, sebuah langkah logistik yang tidak biasa diambil: dua pesawat Susi Air dicarter untuk mendistribusikan logistik.
“Tantangan terbesar adalah pengiriman ke wilayah yang terisolasi. Kita putuskan mencarter pesawat agar bantuan vital bisa segera diterima,” ujar Dedi Mulyadi.
Padang: Gerbang Utama Distribusi
Secara strategis, bantuan ini tidak langsung mendarat di Aceh atau Sumatera Utara, yang menjadi wilayah terparah. Sebaliknya, Padang (Sumatera Barat) dipilih sebagai basis utama untuk pembelian dan penyortiran logistik.
Keputusan ini diambil karena kondisi Aceh dan Sumut yang saat ini mengalami kelangkaan bahan pokok dan lonjakan harga yang signifikan. Dengan memusatkan pembelian di Padang, tim kemanusiaan berharap efektivitas dana Rp 7 miliar dapat dimaksimalkan untuk menjangkau lebih banyak korban dengan kebutuhan yang lebih beragam.
Misi Pribadi di Balik Tugas Negara
Di balik fokus pada korban bencana massal, perjalanan Dedi Mulyadi membawa beban emosional. Ia mengakui memiliki misi pribadi untuk menelusuri keberadaan salah satu saudaranya yang berada di Aceh.
Saudaranya, seorang mantan anggota DPRD Aceh dan juga eks tentara, dikabarkan hilang kontak sejak bencana menerjang. Dedi Mulyadi bertekad memanfaatkan waktu kunjungan dua hingga tiga hari ini untuk mencari jejak keluarganya sambil memastikan bantuan tersalurkan secara merata.
Misi ganda ini menjadikan perjalanan kemanusiaan Pemprov Jabar kali ini sebagai sebuah kisah inspiratif tentang kepemimpinan yang memadukan akuntabilitas publik dengan kepedulian personal.















