Perbaikan 500 rumah tidak layak huni (rutilahu), di sejumlah wilayah Kota Bandung hingga saat ini terus berjalan, tetapi diprediksi tidak akan selesai sesuai target yang telah ditentukan.
Seperti diketahui, perbaikan rutilahu yang dilakukan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pemkot Bandung, Pemprov Jabar serta Yayasan Buddha Tzu Chi tersebut tersebar di empat kecamatan dan tujuh kelurahan.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengatakan, proses perbaikan 500 rutilahu di sejumlah titik tersebut akan diupayakan dipercepat, meskipun target pengerjaan hingga Desember 2025 tidak akan bisa selesai.
“Dari hitung-hitungan sekarang, target 500 rumah hingga bulan Desember tampaknya tidak akan tercapai. Hingga akhir tahun ini, kemungkinan baru bisa selesai sekitar 335 rumah,” ujarnya saat meninjau perbaikan rutilahu di Ciroyom, Minggu (1/6/2025).
Faktor yang menyebabkan target perbaikan rutilahu tersebut karena pemerintah masih membutuhkan bantuan dari pihak swasta karena jumlahnya memang cukup banyak.
Atas hal tersebut Farhan memastikan, sisa target tersebut akan dilanjutkan pada tahun 2026, dengan tambahan dukungan dari swasta yang telah menyatakan komitmennya untuk turut mendukung perbaikan 500 unit rumah.
Senin nanti kami akan datang (ke pihak swasta) untuk menyerahkan data-data yang mereka perlukan guna proses verifikasi,” kata Farhan.
Saat ini perbaikan 500 rutilahu tersebut, kata Farhan baru berjalan 11 rumah di kawasan Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir. Namun, sejauh ini baru enam rumah yang menunjukkan progres signifikan.
Sementara di tengah kondisi musim penghujan yang masih berlangsung, Farhan menyoroti risiko tambahan perbaikan yang muncul akibat cuaca ekstrim. Sebab, banyak rumah warga yang rawan roboh karena tidak mampu menahan beban cuaca yang tidak menentu.
“Ini menjadi perhatian serius. Kami akan mengusulkan kepada Buddha Tzu Chi dan swasta agar kondisi rumah yang terdampak cuaca ekstrem bisa menjadi prioritas bantuan renovasi,” ucapnya.
Program renovasi rumah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemkot Bandung dalam mewujudkan hunian yang layak, aman, dan sehat bagi seluruh warga, khususnya mereka yang tinggal di wilayah rentan atau kurang mampu.
Kolaborasi seperti ini menjadi kekuatan kita. Pemkot tidak bisa bekerja sendiri, dan kehadiran para mitra sangat membantu mempercepat realisasi janji-janji kepada masyarakat,” ujar Farhan.