Jakarta Gelombang investasi dari perusahaan Cina ke Indonesia terus meningkat signifikan pada 2025. Langkah ini diambil untuk menghindari tarif tinggi yang dikenakan Amerika Serikat terhadap produk asal Cina.
Data terbaru menunjukkan, tarif ekspor dari Indonesia ke AS berada di kisaran 19%, jauh lebih rendah dibanding tarif atas produk langsung dari Cina yang bisa melebihi 30%. Kondisi ini membuat Indonesia menjadi lokasi strategis bagi investor untuk memproduksi barang sebelum dikirim ke pasar AS.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, investasi dari Cina dan Hong Kong pada tahun ini melonjak 6,5% dibanding tahun lalu, mencapai USD 8,2 miliar. Sektor yang paling banyak diminati meliputi manufaktur, energi terbarukan, dan pengolahan mineral.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 tercatat 5,12%, tertinggi dalam dua tahun terakhir. Meski demikian, pemerintah diingatkan untuk mengatasi hambatan birokrasi dan kekurangan infrastruktur agar momentum ini dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Ekonom menilai, jika dikelola dengan baik, lonjakan investasi ini dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi global.
